Ayook, Hari Raya di Bangka



Cerita ini bermula ketika pagi tanggal merah pada kalender tepatnya libur Maulid Nabi Muhammad SAW. Adat yang ada di Negeri Serumpun Sebalai, dari beberapa hari-hari besar umat muslim diantaranya dirayakan dengan meriah. Seperti Maulid Nabi Muhammad SAW. ini, di beberapa daerah seperti Desa Balunijuk, Kace dan beberapa tempat lainnya merayakan hari kelahiran Rasulullah ini dengan meriah. Kebanyakan orang mengenalnya dengan "Hari Rayo" (Hari Raya/Lebaran). Nah enak kan, di Bangka hari rayanya lebih dari dua kali dalam setahun.hehehe.


Hari Raya Maulid ini seperti Hari Raya Idul Fitri pada umumnya, ada makanan ketupat, lontong beserta kawan-kawannya. Orang-orang datang bersilaturahim, cuma bedanya, Hari Raya Maulid tidak diiringi dengan gema Takbir seperti halnya Idul Fitri ataupun Idul Adha.


Oke, ketika matahari mulai meninggi, saya dan beberapa teman kuliah berkunjung kerumah salah satu teman kuliah di Desa Kace. Kami disuguhkan dengan makanan layaknya Hari Raya. Dua dulang ketupat dan kawan-kawannya disajikan diatas meja dan menjadi menu sarapan pagi itu. Jadi di Bangka gak harus nunggu Idul Fitri atau Idul Adha baru bisa makan ketupat, hari biasa juga bisa sih. -_-" . Enak kan, makanya, Ayook ke Bangka.

2 komentar:

  1. Ariee, jadi begini : postinganmu ini tanggung, kurang dalam pembahasannya.
    Rasanya baru baca kok ya udah selesai gitu. Jadi mau komen apa juga orang bingung.
    Coba ditambahi pengamatan indera, cuaca, dll sehingga bikin tulisannya lebih ciamik.. dan mengundang orang untuk komen..

    BalasHapus
    Balasan
    1. harapannya, kalo bingung mungkin bisa mengundang tanya mbak lewat komentar.hehe. Nanti kedepan saya perbaiki, terimakasih masukannya mbak. Sering-sering mampir ya.hehe

      Hapus

 
//