Bangkanesia, Perjalanan tanpa Peta


Panas sinar matahari siang itu tak memutuskan semangat untuk kembali berjalan, 5 sepeda motor beriringan menjajal aspal Jl. Koba. Seorang perempuan dua puluh satu tahun duduk manis dibelakangku menemani perjalanan siang itu.

Bangkanesia, perjalanan tanpa peta. Memang itulah adanya, tak tahu pasti dimana tempat itu berada, bermodalkan informasi yang tidak jelas, data yang tidak tersimpan dalam Google Maps membuat perjalanan ini sedikit rumit. Sempat tersesat, terpisah dari rombongan dan bertemu kembali, daerah yang minim signal untuk berkomunikasi menjadi pelajaran hari itu, "Selama ini aku selalu berada di zona nyaman". Bersyukur, hidup di bumi yang masyarakatnya ramah. Tak perlulah takut untuk bertanya, selalu ada orang baik di setiap sudut negeri ini.

Kamu masih disana? lelah pasti terasa. Bosan? ya, perjalanan ini tak pasti ujungnya, entah pulang dengan membawa hasil atau sekedar menghabiskan waktu. Namun ketika berhasil, setidaknya ada sedikit yang bisa diceritakan, jikalau pun gagal, masih ada lain waktu untuk mencobanya entah dengan orang yang sama ataupun yang datang belakangan.
Setelah tiga jam berlalu, "kita sampai" ucapku pelan tiba di gerbang Bangkanesia. Hujan pun turun bagaikan parade musik yang menyambut kedatangan tamu. Tapi syukurlah tak lama hujan berhenti. Mungkin Tuhan tahu, dan memberikan waktu sedikit untuk beristirahat dan kembali melanjutkan perjalanan.

Bangkanesia adalah sebuah badan usaha milik swasta yang bergerak dibidang usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman industri dalam hutan tanaman produksi di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, letaknya di Kabupaten Bangka Tengah Desa Belimbing. Sepenglihatan terdapat beberapa tempat peternakan sapi, rumah-rumah yang berisikan berbagai macam bibit tumbuhan, dan tempat bersantai dipinggir lapangan hijau.

"Apa yang sedang kamu kerjakan? sini biar kupijit barang sebentar, barangkali kamu lelah dengan perjalanan jauh dan tak tentu arah ini". Seperti inilah kehidupan, kadang kamu harus berjuang lelah mencari jalan keluar dari setiap problema yang melanda.

Hari semakin sore, masih ingatkah kamu jalan pulang? Jika lupa biarkan aku didepanmu menjadi peta yang memandu dan mengantarmu untuk kembali pulang.



Rahmad Faisal | Heri Kapri | Monica Ranita | Saya | Duanta Lerriandini | Dedi Aprianto | Susanto | Lhaila Jumiati | Vicky Sofyadi


11 komentar:

 
//