Mabuk Pantai di Pantai Punggur - Private Beach


Sepi selalu menjadi salah satu hal yang kusukai. Selain karena menenangkan, sepi juga menghadirkan banyak teman inspirasi. Seperti perjalanan ku pagi itu, pukul tujuh jalanan masih tampak lebar, belum banyak yang berlalu lalang. Aku duduk di jok belakang sepeda motor berkapasitas mesin seratus lima puluh cc. Speedometer digital yang terpasang menampilkan angka kecepatan delapan puluh tujuh Km/h.

Keluar dari gerbang kota Sungailiat, aku masih berada di wilayah Kabupaten Bangka menuju Desa Mapur Dusun Tuing. Gerimis hujan yang jatuh sebelum pagi itu membuat jalanan ini sedikit lembab. Mapur letaknya masih di Kabupaten Bangka, lebih kurang satu jam perjalanan dari kota Sungailiat. Salah satu desa yang terkenal dengan ilmu magisnya.

Jalan perlahan berubah warna menjadi kekuningan, permukaan pun tak lagi rata. Melewati jembatan kayu yang kukenal sudah cukup tua, tiba-tiba terdengar teriakan memecah keheningan suasana. "Aaaaaaaa" Brak. Salah satu sepeda motor terbaring diatas licinnya jembatan kayu. Ku lihat raut memelas yang muncul dari wajah seorang kaum hawa. Perlahan ia bangkit dan berdiri. 

Dua jam sudah berlalu, pantai yang pernah ku kunjungi beberapa tahun yang lalu, pernah kutulis disini dan disini. Aku lupa. Yang terkenang hanyalah di bibir pantai ini tumbuh banyak pohon kelapa yang dihiasi hijau ilalang dengan tinggi yang sama rata.
Permukaan pasir terasa kasar karena batuan coral yang terhampar terkikis gelombang yang kadang pasang kadang surut dan kemudian berakhir di bibir pantai. Menjelang siang, sinar matahari terhalang oleh rimbun pohon yang cukup besar. Piknik dibawahnya sangat meneduhkan jiwa dan pikiran. Aku dan mereka yang tak sempat sarapan pagi mulai membuka bekal nasi yang tadinya dibeli ketika diperjalanan. Masakan rumahan dengan lauk seadanya. 

Air yang berwarna biru toska, jauh dari jamahan wisatawan. Tak sabar, ku ambil kacamata renang murahan dan segera menyelam melewati batuan karang. Dari kejauhan, tampak kecantikan perpaduan asam dan garam yang berdampingan mesra. Membuat pantai ini terlihat begitu cantik. Menyelam pun terkadang membuat lupa daratan.

biarkan dia berkreasi

10 komentar:

  1. Itu pantai atau surga ya?? Koq ada bidadari mandinya??? Hehehehhe

    BalasHapus
  2. ajak akuuh ke Bangka dong kaaaaaak hahahha.
    Palembang - Bangka kan deketaaaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku anak kuliahan kak, belom bisa ajak ke sini :(

      Hapus
  3. Pantainya private banget banget tuh kak pasti asiiik bangett disana...sepi, sambil selonjoran di pantai nikmatin laut sama pemandangan yang ada di depan mata :D
    Kalau rute menuju pantainya sendiri tergolong susah atau gampang kak?kok sampai ada yg terjatuh gitu :o *berharap suatu hari kesana* hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak, asik bangeett. Rute nya masih tergolong mudah kak, emang waktu kesana baru selesai hujan jadi jalannya agak licin.hehe. Kapan-kapan nanti ke bangka ya :p

      Hapus
    2. Insya Allah aamiin aamiin *mulai nabung* :D

      Hapus
  4. Wah ini cocok sekali buat mencari petunjuk dari langit :D

    Cuaca cerah seperti itu sangat bagus memang buat masuk memori kamera :)

    BalasHapus

 
//